Saturday 23 August 2014

Hilang

Tiada di depan mata
Hilang dari pandangan
Hari-hari muka penuh tanya
Bagaimana kamu di sana
Adakah kenangan menemani
Adakah kamu bisa merasai
Tiap titik berakhir pada satu titik
Tiada yang bermula tanpa ketentuan satu pengakhiran
Tanpamu seolah hari hujan yang panjang
Mengabur dan mendingin
Titis air mata belajar menyembunyi derita
Pergimu pasti
Tapi merinduimu tidak berhenti.

::Emoqwin::

Hujan

Mendung datang menjelang
gemuruh angin kian keras menerjang
hujan pun tak lama lagi akan datang             
Aku memang berharap akan adanya hujan yang turun, hujan bagiku mewakili semua perasaanku yang ku rasakan saat ini. Hujan adalah air yang mengalir mengikuti jejak alam, apapun penghalangnya, dia akan terus mengalir sampai dia menemukan tempat yang tenang.

Itulah dirimu, wanita dengan penuh kelembutan yang pernah ku kenal, namun kau adalah bidak yang kuat ketika dalam kesedihan, tak pernah ada kata mengeluh yang ku dengar dari bibir dan lidahmu, kau selalu menunjukan keceriaan, tak pernah sedikitpun kau tampak’kan aura kesedihan, dan begitulah aku mengenangmu saat ini.                                                                                             
Hujan yang ku tunggu pun telah tiba, namun perasaanku kian tak menentu jadinya, di balik hujan memang ada kebahagiaan tersendiri yang aku rasakan, namun sesungguhnya ada pula kesedihan yang pernah ku kenang di balik gemricik suara indah rintik hujan.

Kau temui aku saat itu, dengan wajah sedikit pucat dan tubuh yang menggigil, kau bertanya padaku. ”Apa kamu ingin seperti hujan?.” Aku bingung dan bertanya balik kepadanya, “memangnya kenapa?” Dengan suara yang sedikit terbata karena menahan dingin dia berkata, “Ketika hujan di hempaskan ke bumi dari langit, dia akan mencari tempatnya, dan tak akan pernah berhenti mengalir sampai dia menemukan tempat yang tenang, yang membuatnya tak bisa lagi mengalir.”

Mendengar perkataan itu aku terdiam dengan penuh tanya di hatiku. Belum sempat menemukan jawaban apa yang dia tanyakan, dia berkata. “Aku ingin seperti hujan, ketika aku sedang berada dalam kebahagiaan, dan kebahagiaan itu tiba-tiba hilang, aku siap mengalir, mencoba mengembalikan lagi kebahagiaan yang hilang dan berusaha mengantikannya dengan yang lebih baik. Itulah hujan, ketika ia sedang dalam kebahagiaan di atas, ia di hempaskan ke bumi, ia pun akan mengalir mencari tempat yang tenang dan memungkin untuk kembali lagi ke atas.”.

Kata-kata indah itu yang akan selalu ku ingat, kata-kata mulia itu yang akan selalu ku dengar di setiap menjelang tidurku, kebahagiaan itu yang selalu ku ingat ketika hujan datang.

Kata-kata indah itu adalah uraian terakhir yang ku dengar darimu, dan hujan itu adalah hujan terakhir yang pernah ku lewati bersamamu, di iringi dengan suara rintik hujan kau membasuh jiwaku, di bawah tetesan air hujan kau memberiku satu lagi keindahan hidup.

Kau kini telah tiada, meninggalkan banyak hal indah yang bermakna bagiku, hujan kembali jadi saksi yang bisu, saksi ketika aku memanjatkan do’a untukmu, saksi ketika aku mengenangmu, saksi ketika aku merindukanmu.

Ya Allah ya Robbi, buat ia selalu tersenyum, terbangkan dia bersama malaikat berjubah putih yang akan membawanya kepada keindahan surgaMu. Sampaikan padanya, aku tak akan pernah melupakannya, katakan padanya, aku di sini akan selalu merindukannya.

Hujan, banyak keindahan, tak sedikit kepedihan
Hujan, memulai cerita, berakhir cerita
Hujan, mengenang dan merindukan
Hujan, kau dan aku mengakhiri drama kehidupan dunia kita yang tak indah, juga tak pedih

Kini aku ingin seperti hujan, yang akan mengalir, walaupun kelak aku tak akan berhenti di ketenangan kelopak bunga mawar, namun aku akan berusaha mengembalikan lagi keindahan yang pernah hilang bersamamu.

::AfiqIzzudinx::

Tika Dunia Begitu Bahagia

Tika dunia begitu bahagia
Tika nilai tawa itu begitu berharga
Aku sadar--
hanya aku yang sedang berduka lara
hanya ditemani sepi tak berbicara

perlahan waktu berlari
membawa serta dunia maju
membawa serta diriku melewati waktu

kini aku sadar
ketika aku tersadar tempatku sudah beralih tempat
kini aku sadar
kebahagian itu tidak ikut berlari bersama
kini aku sadar
tawa itu hilang ditelan waktu
kini aku sadar
semua-nya telah berubah

aku cuba tidak memperduli
tapi aku tetap ingin ke sana kembali
aku cuba mengubur benih rindu
tetapi air mata keluar mencurah menhujani pipi
dan tumbuh-lah bunga hitam
arti dari benih rindu itu

aku cuba menghentikan air mata yang bercucuran
tetapi mereka mengalir dengan lebih deras
deras hingga akhirnya semua terlambat
benih kesedihan itu lahir

langit luah yang menaungi aku
angin yang lalu menghiburkan aku
wahai tangan yang tidak ingin aku lepas
hulurkan-lah kebahagian aku padanya

::AfiqIzzudinx::

Mixed/ Prosa/Tema: Kehilangan/ 21 Ogos 2014

Afiq‬:
"aku bukan lupa kawan-- cuma aku sibuk dengan keadaan " -seorangkawan 2014

SiJasad:
"Saya sayang awak, rasa hilang kawan itu lagi teruk sakitnya dari hilang kekasih"- someone 2014

Ika Katimin:
"Awak tak pernah hilang saya. Saya tetap jaga awak dari jauh. Cumanya rasa cinta itu yang hilang." - Someone, 2013

Azrin
"Kehilangan itu pasti, cuma entah bila kita akan pergi" - someone, 2012

Kerol:
"diam,bila hilang.yang menagisi itu hanya hipokrit.yang teguh itu masih ampuh dengan rasa itu."
-Saya,2014Masihi-

AsnawiAminuddin:
Hilang yang abadi bila hati sudah jauh dari Illahi. - Anonymous

Afiq‬:
Hilang sekali, tiada pengganti - londeh

Kerol: "masa kita dikambus.itulah salam perpisahan."-Abah

Afiq‬:
" tiada aku, tiada kamu; tiada KITA " - kitayangdahulu

Schera:
"sekurang kurangnya , bila saya berpaling ke belakang . awak tiada . sebab awak di depan ; masa depan saya . KITA .

SiJasad:
"Mati itu bukan pemisah tetapi pengikat antara aku, kau dan tuhan."

LydiaAmalina :
"Kamu adalah rusuk kiriku
Juga seluruh jiwa dan raga aku
Kamu harus percaya
Tanpa salah seorang dari kita

Kita mati"

--WK,2012

AsnawiAminuddin:
Mati itu bukan sedih semata tapi mati juga suatu rahmat bagi kita. Seperti bintang yang kita lihat di langit. Ia sudah mati berjuta tahun dulu tapi masih pancarkan cahayanya.

Ika Katimin:
Siapa yang bakal merindui aku bila aku sudah tiada?

Siapa pula yang bakal bersorak atas hilangnya aku dari padangan mereka?

SiJasad:
"Jika esok aku tiada apa mungkin bisa kalian hadiah aku Al-fatihah"

Mak

Aku lihat wajah sugul dia
Yang sedang duduk di sofa empuk kegemaran arwah abah
Tengah merenung nasib tuanya
Terkenangkan sikap anak-anak yang endah tak endah terhadapnya
Terngiang-ngiang lagi suara tua itu berkata pada aku
' Tak kisah lah orang nak campak mak ke mana, Mak ikut aje '
Begitulah ayat yang keluar dari mulut si nenek tua itu sambil ketawa perlahan
Riak mukanya begitu sedih
Sayu dan redup wajah tua itu

::Orked::

Catatan : Biarkan Hilang

Siapa sangka siapa duga, segala yang diberi pinjam akan dengan sekelip mata diambil semula. Kita diibaratkan seorang pemiutang yang diberi pinjam segala macam kebaikan olehNya.

Atas pinjaman itu kita berbahagia. Tapi adat meminjam, suatu masa sama ada dengan atau tanpa peringatan, kita harus dengan rela hati memulangkan apa kiranya nikmat yang diberi pinjam.

Kehilangan adalah suatu hal yang tidak pernah kita ingini. Namun siapa kita untuk tidak mengembalikan hak pemilikan itu kepada Dia. Hilang adalah hal bersifat sementara. Hilang adalah titik mula untuk suatu lagi cerita yang masih dirahsiakan penghujungnya.

Dan demi yang hilang itu, aku rela andai itu adalah jalan yang perlu aku tempuh. Biarkan kehilangan ini menguatkan lagi kita semua. Semoga saja kehilangan ini tidak memberi rawan yang berpanjangan.

::IkaKatimin::

Kehilangan

K
E
H
I
L
A
N
G

Maafkan aku
Aku perlu buang kamu
Kerna sakit ini tak mampu aku tampung

Sungguh
Kasih aku sudah tempang

::SiJasad::

Forlorn Endevour

One day I told myself
Would a journey suffice
For a soul to find its body
Amongst the torn roses
And black swamp creeping with lies?

I wonder aloud
Whether God will permit
The journey to find oneself
Within the darkest crevices
And the deepest trench?

I set aside a yellowing notebook
Written with all the lies that I heard
Amongst them a little note
Telling where to find myself

And yes I failed
For I read only the lies that I had.

::Syamil::

Surat Dari Abah

"Kalau esok aku tiada menulis,lenyapkan saja pena-pena ini.Lenyapkan surat-surat dan setiap helai.Biar semua cerita, hikayat dan rahsia hilang dibakar api.

Kalau esok aku pergi.Pegang tiap ilmu,jaga tiap dari kita,jangan sakiti siapa saja.Ini amanah.

Kalau saja esok sudah tamat bagi aku.Aku bangga dikelilingi harta aku-anak.Teruskan saja tiap yang kita kerjakan.Atau tinggalkan semua, pulang.

Itu pesan aku.Amanah aku."

::Kerol::

Wednesday 20 August 2014

Dua

Dua,
Kita sama lakukan berdua
Baik, jahat, belakang kira.
Ingat ? Masa kita sama sama selam timbul di parit kampung ?
Masa kita sama main ayam sabung ?
Segala nya kita laku kan berdua

Tapi sayang nya, ada perkara kau lakukan sendiri
Kau tikam aku guna sekaki besi
Dari belakang kau bunuh aku
Dan, ya, kau lakukan tanpa aku

Lebih baik jika kau katakan dulu
Yang kau mahu aku pergi dahulu
Biar nanti, mudah aku persiap segala busur dan peluru
Kita sama sama bunuh AKU !

::ElJoe::

Nota Bakal Jenazah

"Hidup aku bagai tak punya cerita.Adakala aku begitu, adakala aku begini.Siapa saja yang betah dengan aku? Siapa saja yang setia pada aku? Aku bagaikan sang raja yang dikhianati.

Hidup aku ini suram.meniti sisa baki hidup bersendiri. Melapah hari-hari dengan tekak yang semakin sempit-aku lelah.

Mungkin sudah hampir masanya.

Mungkin.

Biarlah aku lenakan diri.Andai masih terjaga maka hiduplah. Jika tidak, biarlah aku terkubur disini."

::Kerol::

Catatan : Hilang

-- Diri, aku rindukan sesuatu yang aku sendiri tidak pasti

-- Diri, aku mahu mencari kelibat bayang yang telah pergi

-- Diri, bawa aku lewat denai-denai zaman lalu

-- Diri, mahukah kau teman aku mencari secebis mimpi

Kadangkala, dialog-dialog tanpa jawapan begitu, sering aku tanyakan pada diri sendiri, dan cuba mengharap yang ia akan terjawab suatu hari nanti.

Bilamana hati aku berada pada tahap tingkatan yang paling rendah -- bawah. Pada masa itu, aku akan mula bertanya, apa yang tiada.

Mencari yang hilang itu payah. Sukar.

-- Bila apa yang hilang itu adalah diri sendiri.

::Syamil::

Janji

Tuhan ambil yang dia sayang.
Dia sayang dia.
Jadi Tuhan ambil.
Pergi.

Kita bagaikan rerama di ladang.
Terbang berkepak menari.
Dikejar yang menawan.
Tinggalkan yang masih muda.

Kita dipetik Tuhan.
Diambil sesudah dipinjamkan.
Supaya kita jadi saksi ciptaan Dia.
Supaya kita tahu kita ini milik siapa.

Hidup berteman mati.
Hidup itu janji.
Mati itu pasti.
Dia sentiasa tepat pada janji.

::Kerol::

Sahabat

Sahabat
Perginya engkau hari ini
Bukanlah titik pisah untuk kita
Aku tahu kau masih di sini
Melihat sedih perih kami
Menghantar engkau pergi
Ke alam sebelah sana

Sahabat
Seteguh mana tubir mata diempang
Tetap terlalu lemah untuk sebuah kehilangan
Sekuat mana pasak semangat di dada
Tetap runtuh saat kau dikambus bumi

Santunmu masih kurasakan
Budimu masih kukenangi
Keletahmu masih segar mengusik minda
Bagaimana melepaskan tidak menjadi berat?
Ini kedukaan bukan sahaja pada kami
Malah kepada alam yang meredupi
Saat nafasmu terhenti di kerongkong

Pergilah engkau menemuiNya
Aku tahu insan sebaik engkau
Kini nyaman didakap rahmatNya
Pergilah engkau bersama doa
Engkau masih selamanya di hati kami
Tenang sahabatku
Syurga Ilahi sentiasa terbuka untukmu
kita pasti berjumpa lagi
Di suatu masa yang masih dirahsiakan

Al-Fatihah untuk Allahyarham Mohd Adi Iqmal bin Yahya (1992-2014)

::IkaKatimin::

Hell of Solitude

A dead man walking
Amongst the choir of singing angels
Staring down the clouds
Seeing nothing at all
Blanks eyes staring
Looking for a life to ruin
Whilst the demons
Chanted hymns to Satan

River of fire flowed
Drifting inside -- memories that burned
Black crisps flying in the wind
Killing conscience
Between Heaven and Hell

::Syamil::

Dirantai Rindu

Aku dirantai rindu,
Aku mahu lepas dari rantaian ini,
Yang diikat ketat dan rapi,
Oleh rasa-rasa kerinduan,
Dari seorang hawa.

Hati ini mulai dirantai rapi,
Buat aku tidak terdaya,
Untuk melepaskan kerinduan ini,
Untuk aku berlari kejurang kedamaian,
Untuk aku terbangkan semua rasa,
Agar hilang dan pergi bebas kelangit yang luas.

Langit yang dulu biru nan indah,
Mulai menjingga mengelabu;
Persisnya tiada lagi pengharapan untuk aku merasa keindahan.

Aku mulai mati dirantai rindu,
Buat aku mati dipagari sisa pengharapan,
Tibanya hujan;
Banjirlah mata dan aku mulai mati kelemasan kerinduan dan pengharapan

::SidAipVicious::

Tuesday 19 August 2014

Beda

Ada insan disana sedang jemu merasa setiap jenis teh yang disedia.
Sedang aku disini
hanya mampu menghirup secangkir teh yang dicampur pewangi dan penambahperasa.

Ada insan disana sedang jelik untuk meneroka setiap pelusuk negeri di dunia.
Sedang aku disini
hanya mampu bersandarkan bangku kayu yang dibina oleh orang tua.

Ada insan disana sedang sibuk memikirkan apa yang belum dimilikinya.
Sedang aku disini
hanya mampu bermain boneka murahan yang dijual di gedung aneka.

Ada insan disana sedang tidak puas hidup di dunia.
Sedang aku disini
seharian menitiskan airmata mengenangkan setiap dosa.

Ada insan disana sedang tidak peduli akan peduli.
Sedang aku disini
mencari setiap celahan ruang kosong untuk dikasihi.

Namun tidak mengapa.
Kerana kebahagiaan itu
bukan terletak pada apa yang kita rasa.
Tetapi kebahagiaan itu
terletak pada tahap syukur yang sempurna.

::ToriqZiyad::

Sakti

Tergantung rasa berpaut mimpi
Terhuyung kiri dek hembusan hati
Terapung tinggi jauh menjejak kaki.
Perih.

Jadi ini khabar katanya ilusi, aku mahu lepas, berikan sedikit sakti
Peritnya kuat lantas menyeret jauh dari realiti
Sakit.

Aku mahu lepas, aku mahu terbang
Aku mahu bebas, aku mahu bernafas
Mohon ! Pasakkan aku walau siksa terasa
Untuk berhenti dari gantung yang menyiksa
Siksa.

Enggan aku kira satu satu nanti
Serpihan jantung yang dihempuk beluti
Takut dimaki insan yang duduknya tinggi
Walau kata mereka tiada erti.

Mohon, aku mahu sakti.

::ElJoe::

Gegenschein

Awan perlahan berarak
Di dada langit yang dikuak
Dengan pancawarna rawak
Cahaya nipis berselerak
Dari pepenjuru refleksi selak
Lakaran konstelasi zodiak
Elemen alam berkrapak
Dialek berkowak-kowak
Semilir sepoi berlawak
Membawa berkepak-kepak
Partikel debu berbau hapak

Kelihatan…
Pancaran-pancaran sinaran
Bergegas merangkul awangan
Yang ditaburi bertebaran
Dengan konfigurasi persundalan

Kelihatan
Titian kecil dibentukkan
Dari partikel hablur berserakan
Antara susuk planetari berderetan
Menghuni cakerawala bergugusan
Gegenschein
Kini kabur dari penglihatan
Angkara pencemaran
Bertakhta atas jemala syaitan.

::KonfusiKonkusi::

Selamanya

Aku ingin sekali menulis tentang kamu
Tentang kita tanpa rasa jemu
Tak tak tercetus idea-idea
Untuk menulis cerita kita

Cuma aku mahu kamu tahu
Yang aku ingin kamu
Jadi yang pertama
Dan untuk selamanya

Selamanya.

::AsnawiAminudin::

Man of Death

In the darkness of night.
I spied her behind these shadows.
Sat I froze by the sight.
She was looking at me-I was invisible.
This summer's heat became a chill winter.
My heart skipped with the fright.
She blinked her crystal eyes to see better.

She glanced back with all my might.
Her chest pounding fast as the predator run.
Gazed on that memories.
Feats of my slavery.
Existence of me makes her ill.
The man of death on her sight.

::Kerol::

Rasa Dari Neraka

Kerana rasa ini
Aku terpaksa relakan juga anak-anak kecil kekal di tepian jalan
Kerana rasa ini
Rasa dari neraka
Utusan sang azazil yang diberi buat manusia
Untuk nikmat sang miskin
Bukan miskin hina
Tapi yang belum cukup sempurna
Rasa ini datang dari mereka
Rasa ini rasa terseksa

::AzwanHussaini::

A Moment of Silence

A moment of silence between us
We looked far across the sky
As we hold each other hand
Thinking about nothing
But us.

Birds were singing
People were chatting
But we stood there, in silence
Embracing every minutes we had

Time passed by
But we are still there
Looking up at the sky
So close to one another
With a single sound to be heard

-- Our heartbeats

::Pitak::

Tali Ke Tujuh

Petikan gitar tanpa tali
Setiap irama nya bernyanyi nyanyi
Aku lagu kan ke dalam hati
Walau bunyi nya tiada siapa dengari.
Ia karangan abadi
Milik aku dan engkau yang pasti
Jadi dengar kan dan hayati
Setiap baris kod kod yang telah aku susuni
Pejam kan mata, buka kan telinga dan alami petikan suci ini

::ElJoe::

Nothing

Show me.
Show me the wonders,
show me all greeds
Slit on my wrists and watch me bleed
Snap out my heart and rape my soul
Break me down to make you whole
 
Look at me with all your love and scorn
You're lost inside both broken and torn apart.
Through the anger love did grow up.
Kiss me now and kill me deep slow
 
Pilfer my money, subdue my mind and soul.
Confused and twisted  me up inside
Kiss me.
Rip my heart out of my chest
 
You want more but inside I'm  already dead for you.
Laying there upon your bed
Under your blankets.
Eyes fade blank,
My lips turn blue
There's nothing of me left for you.

::Kerol::

Silhouette

That night.something was lingering in my mind.
I ask, "will it be alright?..."
When we-everyone say the sun may rising  and shine.
For a new day, tomorrow.
A day I'd rather not awaken for
Rather not endure.
Instead I may scrawl words
Of how pain is my majesty.
Consumed with desire for the shadows laid at night
That depart in the light of day
Never to be wretched, never to cry
Into darkness, fading away.

::Kerol::

Sanity

Sanity
clasps as it leaves
people perish
and are conceived
as the days roll passed
tomorrow comes
with an early hour of darkness
but not all
Familiarity with the fall
and seem like it all
just like the man
who left his paper
the sailor expletive
and draws his rapier
and when the lonely vaish
and the aimless cry
its same thing
day after day
sing me to siesta
dreams mausoleum
the needle in arms
and chained slaves
Torment for which I am
Petrified
the sight of the doomed
begging to be saved
the cuts on there knees
the child begging
and the mother who says pleas
my fears and your reality
the ugly truth
and all the damning proof
points at are own
and when the walls start to fall
it seems were all alone
abandoned
by the ones who leave us stranded.

::Kerol::

Tentang Rasa

rasa ini aku simpan sendiri sendiri dalam hati .
betapa aku mencintai ,
hanya hati yang fahami .
betapa aku terluka kerana disakiti .
hanya hati yang masih mampu mengerti
tentang luka dan pedih
tentang duka dan sedih .

lepaskan .
sedangkan aku sendiri tak mampu .
lupakan .
sedangkan aku sendiri tidak mahu .

::Schera::

Ayu

Pepohon yang mekar dilembah Alvand mulai menghijau segar
Aroma wangiannya merebak membatahi dinding-dinding rasa keindahan.
Waktu detik laju
Membekamkan cuaca hangat dibalik tirai mentari menjengah; redup lembut angin membadai suasana.
Dingin dan sunyi ini,
Aku datang kembali,
menjengah suram meratah sunyi,
untuk aku berlagu membaham sepi.
Di kaki puncak ini,
aku ini berdiri,
mendongak langit menyanyi dan berdiskusi pada australis yang membebankan elipsis sunti untuk aku menagih simpati pada gadis yang gelar Nian Ayu Nur arsar-i khudi.
Aku cinta padamu Ayu ,
Yang kugelar asrar-i khudi yang kudamba,
Biar segala rasa yang disimpan dibuka telah kita bersama disaksi alvand yang hening ini.

::SidAipVicious::

Kongsi

Tuhan jadikan manusia utk berkasih.
Sama manusia.
Jadi tak pernah salah kalau perlu dikongsi.

::Yunn::

Janji

Hati jadi berahi
Bila ditabur janji
Esok lusa jadi basi
Lebih busuk dari tahi

::AsnawiAminuddin::

Dingin

Malam tanpa peluk.
Aku tercandu dengan dinginnya embun malam.
Meniup pergi puing hati.
Terbang hilang pergi.
Sendiri.

::Kerol::

Rindu

Setiap apa yang aku kata,
Setiap apa yang aku laku,
Aku cuma ingin kamu mengerti,
Yang aku terlalu rindu akan kamu,


::IntanSuhaila::

Beda

Aku punya kaki, tapi terbenam jauh dalam selut
Aku punya tangan tapi dijerut berpenjuru
Ya kita memang sama, ada kaki juga tangan
Tapi keadaan yang berbeda



::ElJoe::

Ilusi

Meminjam sebuah ilusi dari deru angin yang sepi
Dini kian terang tatkala satu jiwa bersembunyi
Jiwa yang namanya terukir oleh tangan yang menggeletar mengingati.

::KonfusiKonkusi::

Gelap

Dunianya gelap tiada siapa tahu
Hatinya terluka tiada siapa yang mengerti
Hidupnya gundah-gundala tidak menentu
Menunggu masa hatinya mati


:;AfiqIzzudinx::

Ketentuan

Walau kita cuba mencorak masa depan,
Juga cuba mencipta bibit kebahagiaan;
Tetap saja Tuhan yang punya hak ketentuan.


::Shamimi::

Rawan

Berkelana tanpa arah tuju
Membawa keping hati pilu
Aku tidak butuh pujuk rayu
Pintaku cuma satu
Diam dan peluklah aku
Agar yang rawan segera berlalu

::IkaKatimin::

Luka

Menulis luka pada titis titis embun
Agar esoknya
Luka itu bisa dijilat sang suria
Tapi aku tahu itu tak bisa
Embun akan kering tapi luka?

::SiJasad::

Show Me

Show me.
Show me the wonders,
show me all greeds
Slit on my wrists and watch me bleed
Snap out my heart and rape my soul
Break me down to make you whole
 
Look at me with all your love and scorn
You're lost inside both broken and torn apart.
Through the anger love did grow up.
Kiss me now and kill me deep slow
 
Pilfer my money, subdue my mind and soul.
Confused and twisted  me up inside
Kiss me.
Rip my heart out of my chest
 
You want more but inside I'm  already dead for you.
Laying there upon your bed
Under your blankets.
Eyes fade blank,
My lips turn blue
There's nothing of me left for you.

::Kerol::

Sonnet of Pain ii

A wreath of fallen tributes
Adorned the black onyx walls
Waiting for fate to come and collect
The remains between cracks of reality
The scent of bloody rose lingers
Haunting the living dead
People asked me why I stayed
On the brink of zombified existence
Hiding on the threadoof reality
While nightmares consumed
Ignited by suffers that last
Creeping towards a nowhere exit
The last note from an unsung hero
Deep within the long-lost caverns
Notes played from the blooded piano
Fear bared its fangs
Amongst the bushes it stands
Seeking points to prey upon

::Syamil::

Daffodils

Ada ketika aku ingin menunggang sepeda tua nenda
mengayuh sederas kincir yang berputar di gigi sungai
sehinggalah tiba di lembah sunyi Eropah.
Tanpa segan aku akan meminta daffodils memelukku.
Peluklah daku.

::BintangVenus::