Tuesday 2 December 2014

Perempuan Proletar

Sebermula,
Perempuan itu berbisik sinis
Melakarkan sebuah ceritera gerimis
Arakian dia mencipta elat dalam tangis
Saling tak tumpah seperti komunis

Perempuan itu simbiosis proletar
Seyogia dia tahu apa rasa perempuan seperti dia
Punya rasa punya hati punya jiwa
Sirnakan sifat menjadi faktor lara jiwa
Dalam asmaraloka mereka berdua

Perempuan itu persis tiada prakarsa
Menjernihkan kembali yang telah binasa
Malahan dia semakin aktif melakukan pidana
Meruntuhkan nilai cinta antara mereka

Perempuan itu merbahaya
Kata-katanya umpama hamburan api sang naga
Terhiris rasa, tersiat hati, terkisar jiwa
Jaga-jaga, lari jauh dari dia

:: Aainaa Narilsa ::

No comments:

Post a Comment