Malam dan aku berteleku.
Menikmati kegelapan yang datang bersama angin dingin.
Seperti malam-malam sebelumnya.
Aku dipeluk bayu.
Sambil memerhati dang mengamati sayup bait-bait lara sang pungguk yang merindu purnama.
"purnamaku,tiadalah yang lain seakanmu.Saban malam aku memujamu, kembali padaku."
Purnama terus menerus bersinar walau sesekali awan melintas.
Namun, masih saja cahayanya bisa menembusi jisim awan.
Malam aku.
Ada cerita suka.
Ada lembar hikayat duka.
Ada rahasia sedekad.
Ada ceritera bak hikayat sang biduan.
Saban malam.
Aku ucapkan selamat.
Selamat malam.
::Crxnckenstein::
No comments:
Post a Comment